POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA
Pengertian komunikasi
·
Komunikasi adalah proses pertukaran perasaan,
kehilangan, kebutuhan dan pendapat (Mv Cubbi & Dhal, 1985).
·
Komunikasi keluarga adalah sebagai suatu
simbiosis, proses transaksional menciptakan dan membagi arti dalam keluarga
(Galvin dan Brommel, 1986).
Unsur
Atau Elemen – Elemen Komunikasi
·
Pengirim pesan
·
Pesan (message)
·
Bentuk / saluran : rute pesan
·
Interkasi antara pengirim dan penerima
Prinsip –
Prinsip Komunikasi
1.
Semua perilaku adalah komunikasi
2.
Bahwa komunikasi mempunyai dua tingkat yaitu
informasi (isi) dan perintah (intruksi). Isi yaitu apa yang sebenarnya sedang
dikatakan (bahasa verbal). Sedangkan intruksi adalah menyampaikan maksud dari
pesan (Goldenberg, 2000). Isi suatu pesan dapat saja berupa pernyataan
sederhana, tetapi mempunyai meta – pesan atau intruksi bergantung pada variable
seperti emosi dan alur bicara, gerakan dan posisi tubuh serta nada suara.
3.
Berhubungan dengan “pemberian tanda baca
(pungtuasi) (Watzlawick et al., 1967) atau rangkaian komunikasi” (Bateson,
1979). Komunikasi melibatkan transaksi, dan dalam pertukaran tiap respon berisi
komunikasi berikutnya, selain riwayat hubungan sebelumnya (Hartman & Laird,
1983).
4.
Komunikasi diuraikan oleh Watzlick dan rekannya
(1979) terdapat dua tipe komunikasi yaitu, digital dan analogik. Komunikasi
digital adlah komunikasi verbal (bahasa isyarat) yang pada dasarnya menggunakan
kata dengan pemahaman arti yang sama. Sedangkan komunikasi analaogik yaitu idea
tau suatu hal yang dikomunikasikan, dikirim secara nonverbal dan sikap yang
representative (Hartman & Laird, 1983). Komunikasi analogik dikenal sebagai
bahasa tubuh , ekspresi tubuh, ekspresi wajah, irama dan nada kata yang
diucapkan (isyarat) berbagai manifestasi non verbal lainnya (non bahasa) yang
dapat dilakukan oleh seseorang (Watzlick et al, hal 62).
5.
Diuraikan oleh kelompok yang sama dari beberapa
ahli teori komunikasi keluarga (Watzlick, Beavin, & Jackson, 1967) yang
disebut prinsip redundasi (kemubadziran). Prinsip ini merupakan dasar
pengembangan penelitian keluarga yang menggunakan keterbatasan pengamatan
interaksi keluarga sehingga dapat memberikan penghayatan yang valid kedalam
pola umum komunikasi
6.
Semua interaksi komunikasi yang simetris atau
komplementer. Pola komunikasi simetris adalah perilaku pelaku bercermin pada
perilaku pelaku interkasi yang lainnya. Sedangkan komukasi komplementer adalah
perilaku seorang pelaku interaksi melengkapi perilaku pelaku interkasi lainnya.
Jika satu dari dua tipe komunikasi tersebut digunakan secara konsisten dalam
hubungan keluarga, tipe komunikasi ini mencerminkan nilai dan peran serta
anggota keluarga dan pengaturan kekuasaan keluarga (Batson, dkk., 1963).
Saluran –
Saluran Komunikasi
Saluran /
alur / rute yang digunakan oleh informasi untuk mencapai penerima. Beberapa
factor yang mempengaruhi :
·
Lingkungan
·
Media
·
Human error
·
Time
Komunikasi
Fungsional Dalam Kelurga
1.
Pengiriman fungsional bahwa pengiriman yang
berkomunikasi secara fungsional dapat menyatakan maksudnya dengan dengan tegas
dan jelas, mengklarifikasi dan mengkualifikasi apa yang ia katakana, meminta
umpan balik dan terbuka terhadap umpan balik.
a.
Menyatakan maksud dengan tegas dan jelas.
Menggunakan komunikasi yang selaras pada tingkat isi dan intruksi (satir, 1975)
b.
Intensitas dan keterbukaan
c.
Mengklarifikasi dan mengkualifikasi pesan
d.
Meminta umpan balik
e.
Terbuka terhadap umpan balik
2.
Penerima fungsional : membuat pengkajian, maksud
suatu pesan secara akurat.
a.
Mendengarkan : aktif / pasif
b.
Memberikan umpan balik
c.
Memberika validasi : menerima, memahami, dan
menghargai.
Pola
Fungsional Komunikasi
Pola
Fungsional Komunikasi
1.
Berkomunikasi secara jelas dan selaras
2.
Komunikasi emosional
3.
Area komunikasi yang terbuka dan keterbukaan diri
4.
Hirarki kekuasaan dan peraturan keluarga
5.
Konflik dan resolusi konflik keluarga
Komunikasi Disfungsional
1.
Pengirim Disfungsional
·
Membuat asumsi yang salah
·
Mengekpresikan perasaan yang tidak jelas
·
Membuat respon yang menghakimi
·
Ketidakmampuan untuk mengidentifikasikan keinginan
sendiri
·
Komunikasi yang tidak sesuai
2.
Penerima Disfungsional
·
Gagal untuk mendengarkan
·
Menggunakan diskuallifikasi
·
Membuat respon yang menghakimi
·
Menghina
·
Gagal menggali pesan pengirim
3.
Pengirim dan Penerima Disfungsional
Dua jenis urutan interaksi komunikasi yang tidak sehat,
melibatkan baik pengirim maupun penerima, yang dalam komunikasi pararelnya
tidak dapat memfokuskan pada satu isu.
Pola
Komunikasi Disfungsional
Pola Komunikasi Disfungsional
1.
Egosentris
2.
Kebutuhan mendapatkan persetujuan total
3.
Kurang empati
4.
Area komunikasi yang tertutup
Komunikasi Kelurga Dalam
Masalah Kesehatan
Istilah
gangguan kesehatan adalah, berkenaan dengan setiap perubahan yang mempengaruhi
proses kehidupan klien (psikologis, fisiologis, sosial budaya, perkembangan dan
spiritual) (Carpeniyo, 2000).
Komunikasi keluarga dalam
maalah kesehatan
Pola
temuan penelitian tentang adaptasi keluarga terhadap penyakit kronik dan
mengancam kehidupan secara konsisten menunjukkan bahwa factor sentral dalam
fungsi keluarga yang sehat adalah terdapatnya keterbukaan, kejujuran, dan
komunikasi yang jelas dalam mengatasi pengalaman kesehatan yang menimbulkan
stress serta isu terkait lainnya (Khan, 1990, Spinetta & Deasy – Spineta,
1981).
Komunikasi Keluarga Dalam
Masalah Kesehatan
Jika
keluarga tidak membahas isu penting yang dihadapi oleh masing – masing mereka,
akan menyebabkan terjadinya jarak emosi dalam hubungan keluarga, dan mengkatnya
stress dalam keluarga (Friedman, 1985; Walsh, 1998). Stres yang meningkat
mempengaruhi hubungan keluarga dan kesehatan keluarga serta anggota keluarganya
(Hoffer, 1989).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar