Kamis, 12 Juli 2012

POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA


POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA
Pengertian komunikasi
·         Komunikasi adalah proses pertukaran perasaan, kehilangan, kebutuhan dan pendapat (Mv Cubbi & Dhal, 1985).
·         Komunikasi keluarga adalah sebagai suatu simbiosis, proses transaksional menciptakan dan membagi arti dalam keluarga (Galvin dan Brommel, 1986).
Unsur Atau Elemen – Elemen Komunikasi
·         Pengirim pesan
·         Pesan (message)
·         Bentuk / saluran : rute pesan
·         Interkasi antara pengirim dan penerima
Prinsip – Prinsip Komunikasi
1.     Semua perilaku adalah komunikasi
2.    Bahwa komunikasi mempunyai dua tingkat yaitu informasi (isi) dan perintah (intruksi). Isi yaitu apa yang sebenarnya sedang dikatakan (bahasa verbal). Sedangkan intruksi adalah menyampaikan maksud dari pesan (Goldenberg, 2000). Isi suatu pesan dapat saja berupa pernyataan sederhana, tetapi mempunyai meta – pesan atau intruksi bergantung pada variable seperti emosi dan alur bicara, gerakan dan posisi tubuh serta nada suara.
3.    Berhubungan dengan “pemberian tanda baca (pungtuasi) (Watzlawick et al., 1967) atau rangkaian komunikasi” (Bateson, 1979). Komunikasi melibatkan transaksi, dan dalam pertukaran tiap respon berisi komunikasi berikutnya, selain riwayat hubungan sebelumnya (Hartman & Laird, 1983).
4.    Komunikasi diuraikan oleh Watzlick dan rekannya (1979) terdapat dua tipe komunikasi yaitu, digital dan analogik. Komunikasi digital adlah komunikasi verbal (bahasa isyarat) yang pada dasarnya menggunakan kata dengan pemahaman arti yang sama. Sedangkan komunikasi analaogik yaitu idea tau suatu hal yang dikomunikasikan, dikirim secara nonverbal dan sikap yang representative (Hartman & Laird, 1983). Komunikasi analogik dikenal sebagai bahasa tubuh , ekspresi tubuh, ekspresi wajah, irama dan nada kata yang diucapkan (isyarat) berbagai manifestasi non verbal lainnya (non bahasa) yang dapat dilakukan oleh seseorang (Watzlick et al, hal 62).
5.    Diuraikan oleh kelompok yang sama dari beberapa ahli teori komunikasi keluarga (Watzlick, Beavin, & Jackson, 1967) yang disebut prinsip redundasi (kemubadziran). Prinsip ini merupakan dasar pengembangan penelitian keluarga yang menggunakan keterbatasan pengamatan interaksi keluarga sehingga dapat memberikan penghayatan yang valid kedalam pola umum komunikasi
6.    Semua interaksi komunikasi yang simetris atau komplementer. Pola komunikasi simetris adalah perilaku pelaku bercermin pada perilaku pelaku interkasi yang lainnya. Sedangkan komukasi komplementer adalah perilaku seorang pelaku interaksi melengkapi perilaku pelaku interkasi lainnya. Jika satu dari dua tipe komunikasi tersebut digunakan secara konsisten dalam hubungan keluarga, tipe komunikasi ini mencerminkan nilai dan peran serta anggota keluarga dan pengaturan kekuasaan keluarga (Batson, dkk., 1963).
 
Saluran – Saluran Komunikasi
Saluran / alur / rute yang digunakan oleh informasi untuk mencapai penerima. Beberapa factor yang mempengaruhi :
·         Lingkungan
·         Media
·         Human error
·         Time
Komunikasi Fungsional Dalam Kelurga
1.     Pengiriman fungsional bahwa pengiriman yang berkomunikasi secara fungsional dapat menyatakan maksudnya dengan dengan tegas dan jelas, mengklarifikasi dan mengkualifikasi apa yang ia katakana, meminta umpan balik dan terbuka terhadap umpan balik.
a.    Menyatakan maksud dengan tegas dan jelas. Menggunakan komunikasi yang selaras pada tingkat isi dan intruksi (satir, 1975)
b.    Intensitas dan keterbukaan
c.    Mengklarifikasi dan mengkualifikasi pesan
d.    Meminta umpan balik
e.    Terbuka terhadap umpan balik
2.    Penerima fungsional : membuat pengkajian, maksud suatu pesan secara akurat.
a.    Mendengarkan : aktif / pasif
b.    Memberikan umpan balik
c.    Memberika validasi : menerima, memahami, dan menghargai.


Pola Fungsional Komunikasi
Pola Fungsional Komunikasi
1.     Berkomunikasi secara jelas dan selaras
2.    Komunikasi emosional
3.    Area komunikasi yang terbuka dan keterbukaan diri
4.    Hirarki kekuasaan dan peraturan keluarga
5.    Konflik dan resolusi konflik keluarga
Komunikasi Disfungsional
1.     Pengirim Disfungsional
·         Membuat asumsi yang salah
·         Mengekpresikan perasaan yang tidak jelas
·         Membuat respon yang menghakimi
·         Ketidakmampuan untuk mengidentifikasikan keinginan sendiri
·         Komunikasi yang tidak sesuai
2.    Penerima Disfungsional
·         Gagal untuk mendengarkan
·         Menggunakan diskuallifikasi
·         Membuat respon yang menghakimi
·         Menghina
·         Gagal menggali pesan pengirim
3.    Pengirim dan Penerima Disfungsional
Dua jenis urutan interaksi komunikasi yang tidak sehat, melibatkan baik pengirim maupun penerima, yang dalam komunikasi pararelnya tidak dapat memfokuskan pada satu isu.

Pola Komunikasi Disfungsional
Pola Komunikasi Disfungsional
1.     Egosentris
2.    Kebutuhan mendapatkan persetujuan total
3.    Kurang empati
4.    Area komunikasi yang tertutup



Komunikasi Kelurga Dalam Masalah Kesehatan
Istilah gangguan kesehatan adalah, berkenaan dengan setiap perubahan yang mempengaruhi proses kehidupan klien (psikologis, fisiologis, sosial budaya, perkembangan dan spiritual) (Carpeniyo, 2000).
Komunikasi keluarga dalam maalah kesehatan
Pola temuan penelitian tentang adaptasi keluarga terhadap penyakit kronik dan mengancam kehidupan secara konsisten menunjukkan bahwa factor sentral dalam fungsi keluarga yang sehat adalah terdapatnya keterbukaan, kejujuran, dan komunikasi yang jelas dalam mengatasi pengalaman kesehatan yang menimbulkan stress serta isu terkait lainnya (Khan, 1990, Spinetta & Deasy – Spineta, 1981).
Komunikasi Keluarga Dalam Masalah Kesehatan
Jika keluarga tidak membahas isu penting yang dihadapi oleh masing – masing mereka, akan menyebabkan terjadinya jarak emosi dalam hubungan keluarga, dan mengkatnya stress dalam keluarga (Friedman, 1985; Walsh, 1998). Stres yang meningkat mempengaruhi hubungan keluarga dan kesehatan keluarga serta anggota keluarganya (Hoffer, 1989).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar